APA ITU TOMCAT?
Paederus riparius atau yang populer disebut dengan tomcat adalah sejenis serangga yang meresahkan masyarakat Surabaya, akhir-akhir ini. Serangga ini mirip dengan rayap dan semut, warnanya merah cokelat dan ukurannya berkisar 1 cm. Ada dua sungut di kepala, memiliki tiga pasang kaki yang masing-masing terdapat di ruas tubuhnya.
Paederus riparius atau yang populer disebut dengan tomcat adalah sejenis serangga yang meresahkan masyarakat Surabaya, akhir-akhir ini. Serangga ini mirip dengan rayap dan semut, warnanya merah cokelat dan ukurannya berkisar 1 cm. Ada dua sungut di kepala, memiliki tiga pasang kaki yang masing-masing terdapat di ruas tubuhnya.
Tomcat ini
masih family dari kumbang rove, di mana mereka memiliki toksin yang dapat
menyebabkan iritasi cukup berat pada kulit. Spesies ini sebenarnya sudah ada
sejak lama dan telah menyebar di seluruh dunia. Dikatakan ada lebih dari
600 spesies serangga Paederus yang tersebar di seluruh dunia.
Serangga ini
pada umumnya keluar di sore atau malam hari, dan cenderung menghindari sinar
matahari. Namun, serangga ini gemar tinggal di ruangan yang hangat dan penuh
dengan cahaya. Ia sangat tertarik dengan lampu atau sinar di malam hari.
Menurut Medical and Veterinary Entymology, serangga ini tidak menggigit atau
menyengat. Namun, serangga ini dikategorikan sebagai serangga berbahaya, karena
menghasilkan racun yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Gawatnya, Tomcat
juga akan mengeluarkan cairan pada benda-benda, seperti baju, handuk, atau
benda-benda lainnya.
GEJALA TERKENA TOMCAT
Meski tak mengigit, serangga ini memiliki cairan racun di dalam tubuh (kecuali sayap) yakni toksin hemolim. Cairan hemolim atau toksin ini disebut sebagai 'paederin'. Paederin inilah yang menyebabkan bengkak hebat, dan menyebabkan reaksi pada kulit sekitar 24 jam setelah kontak. Penderita yang terkena racun Paederin serangga Tomcat biasanya akan mengalami gatal-gatal yang dalam istilah medisnya disebut Dermatitis Paederus.
Respon yang berbeda terlihat di kulit tergantung pada, durasi konsentrasinya pemaparan, dan karakteristik individu. Ketika kulit terkena toksin serangga tomcat, maka kulit akan terasa terbakar, panas, timbul ruam, hingga kulit seperti melepuh dan bernanah. Pada kasus penderita yang mempunyai riwayat kulit sensitif atau penderita alergi dan asma biasanya mempunyai manifestasi yang lebih berat. Pada kasus ringan, biasanya terdapat kemerahan di kulit yang berlangsung selama beberapa hari.
Dalam kasus sedang, kemerahan tersebut berkembang menjadi bintil berisi cairan mulai kecil dan melepuh melebar selama beberapa hari. Selanjutnya, diikuti dengan tahap koreng ketika lepuh mengering lebih dari seminggu, dan kemudian meninggalkan bercak hiper (menghitam) atau hipopigmentasi (memutih). Pada kasus yang berat, di samping menunjukkan kemerahan dan kulit melepuh lebih luas, dapat menunjukkan gejala tambahan, seperti demam, nyeri persarafan, nyeri tulang, dan muntah.
Iritasi
tersebut dikenal dengan nama dermatitis linearis, iritasi yang terjadi karena
kontak dengan serangga.
PENGOBATAN
FARMAKOLOGIS (dengan obat)
1.
Minyak goreng yang diaduk bersama dengan
garam dapur. Obat penawar tersebut kemudian bisa dioleskan pada kulit yang
terkena racun. Obat penawar ini juga berlaku untuk semua jenis serangga sebagai
pertolongan pertama (Rasmi R,S.St.M.Si, Peneliti Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat).
2.
Mengonsumsi jus
kulit manggis (merk apapun) 30 ml 2x sehari (setiap pagi setelah makan dan malam sebelum
tidur).
3.
Dan untuk mengobati
lukanya supaya cepat mengering, bisa dengan mengoleskan obat alami jelly gamat (di
oleskan secara merata ke daerah yang terkena gigitan tomcat/ seperti luka
bakar).
4. Pengobatan tambahan bisa dilakukan. Pilihannya adalah dengan
memakai salep Hydrocortisone 1%, salep Betametasone, antibiotik Neomycin Sulfat, atau dengan salep
Acyclovir 5%. Tetapi, penggunaan salep tersebut harus melalu izin dokter.
NON FARMAKOLOGIS
Beberapa cara untuk
menghindari gangguan serangga tomcat/semut kayap (Rove beetle) ini antara lain:
1.
Jangan memukul, menyentuh, atau melakukan
kontak secara langsung dengan serangga tomcat. Sekalipun serangga ini sudah
mati, toksin yang terdapat pada tubuhnya berbahaya dan dapat menyebabkan
iritasi kulit bila tersentuh
2.
Jangan
memberikan minyak kayu putih, minyak tawon, atau lotion anti gatal apabila
terjadi iritasi karena serangga tomcat
3.
Segera
cuci tangan atau bagian yang terkena toksin tomcat dengan sabun dan air, karena
sabun dapat membantu menetralisir racun
4.
Iritasi
dapat berlangsung cukup lama, apabila luka semakin parah, segera hubungi tenaga kesehatan
5.
Jangan
menggaruk bagian yang merah walaupun terasa gatal agar tidak terjadi infeksi
- Meredupkan lampu rumah jika tidak terpakai di malam hari, sebab serangga ini menyukai cahaya.
- Menutup pintu dan jendela dengan rapat dan menggunakan kawat kasa pada ventilasi yang rawan dimasuki. Bisa juga menggunakan kelambu di saat tidur
- Melakukan pengecekan tempat tidur dan sekitar kamar sebelum tidur, jika ditemukan serangga ini usahakan mengusir tanpa menyentuhnya atau menyemprot dengan insektisida. Ganti/cuci bersih semua benda yang tersentuh oleh serangga ini
- Tidak lupa kami anjurkan kepada Saudari dan kaum muslimin untuk memperbanyak taubat dan amal sholeh, serta do’a kepada Rabb alam semesta meminta perlindungan dari marabahaya, seperti yang tercantum pada dzikir yang dibaca setiap pagi dan petang.
(dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar