Mekanisme
Prosesnya adalah, waktu zat pengganggu mencapai reseptor (simpul saraf afferent) batuk di hidung, tenggorokan, atau dada, reseptor tersebut akan menyampaikan pesan ke pusat batuk di otak, yang memberi sinyal supaya tubuh batuk.
Setelah kita menghirup udara, epiglotis (struktur tulang rawan yang bentuknya mirip lidah, menggantung pada laring, dan berperan mencegah masuknya makanan ke saluran napas ketika menelan) serta pita suara akan menutup rapat. Dengan demikian, udara dalam paru-paru terjebak.
Otot perut dan dada akan berkontraksi secara kuat sambil menekan sekat rongga badan. Pada akhirnya, pita suara dan epiglotis membuka dengan tiba-tiba sehingga udara yang terjebak itu meledak keluar.
Jenis batuk dan perbedaannya dari suara yang ditimbulkan :
* Batuk rejan. Batuk yang kerap diakhiri dengan suara seperti ingin muntah ketika kita mengambil nafas. Batuk seperti ini disebabkan oleh bakteri pertussis, yang dapat menular melalui percikan cairan dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi, yang dapat keluar karena bersin, batuk, atau tertawa.
* Batuk sesak (croup). Batuk dengan suara nafas yang keras, seperti ada lendir di dalam dada. Suara yang timbul adalah akibat dari pembengkakan di sekitar pita suara (pangkal tenggorokan) dan batang tenggorokan. Biasanya disebabkan oleh virus.
* Batuk kering. Batuk dengan suara nyaring dan membuat perut ikut sakit, biasanya makin parah saat malam hari. Bisa disebabkan karena masuk angin, bronchiolitis, atau asma.
* Batuk produktif/batuk basah. Batuk yang sering diiringi dengan riak atau lendir, yang biasanya disebabkan oleh infeksi atau asma.
* Batuk bronchiolitis. Batuk yang diikuti suara nyaring seperti bersiul saat bernafas. Batuk seperti ini biasanya disebabkan infeksi virus yang terjadi pada saluran udara kecil pada paru-paru yang disebut bronchioles. Penyebab lainnya adalah asma.
Penyebab
Sebagai refleks pertahanan tubuh, batuk dapat terjadi akibat
beberapa hal, misalnya tersedak makanan atau cairan serta iritasi
asap dan debu. Semprotan pewangi ruangan, insektisida, cat, atau bahan
kimia lain, juga makanan dingin, suhu dan udara, baik dingin maupun lembab
dapat pula menyebabkan batuk.
batuk yang menyerang orang sehat akibat lingkungan semisal asap
rokok, pewangi ruangan atau lainnya, biasanya hanya berlangsung beberapa menit.
Bila gangguan dari lingkungan berlangsung lama, maka hal itu bisa menyebabkan infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA). Gangguan ISPA bisa berbentuk radang hidung
(misalnya pilek), radang tenggorokan, hingga radang tonsil (amandel).
Batuk karena tenggorokan teriritasi sumber polusi atau terkena bakteri atau virus yang menjadi gejala ISPA merupakan gangguan kesehatan sederhana atau lumrah dijumpai sehari-hari. Normalnya, hal ini berlangsung kurang dari dua minggu. Namun, bila dibiarkan sampai kronis atau berlangsung lebih dari dua minggu, ISPA bisa menyebabkan infeksi paru-paru (pneumonia). Ini yang harus diwaspadai.
Bila hanya batuk, pilek, flu, amandel, hal itu biasanya tidak terlalu berbahaya. Namun, bila sudah disertai napas cepat dan sesak atau bunyi mengi, keluar dahak berwarna keruh, kuning atau hijau, coklat, abu-abu, apalagi bila ada darah, lalu ditambah nyeri di dada dan suhu tubuh meningkat yang berlangsung lama dan batuk lebih dari dua minggu, pemeriksaan yang lebih intesif perlu segera dilakukan.
Batuk karena tenggorokan teriritasi sumber polusi atau terkena bakteri atau virus yang menjadi gejala ISPA merupakan gangguan kesehatan sederhana atau lumrah dijumpai sehari-hari. Normalnya, hal ini berlangsung kurang dari dua minggu. Namun, bila dibiarkan sampai kronis atau berlangsung lebih dari dua minggu, ISPA bisa menyebabkan infeksi paru-paru (pneumonia). Ini yang harus diwaspadai.
Bila hanya batuk, pilek, flu, amandel, hal itu biasanya tidak terlalu berbahaya. Namun, bila sudah disertai napas cepat dan sesak atau bunyi mengi, keluar dahak berwarna keruh, kuning atau hijau, coklat, abu-abu, apalagi bila ada darah, lalu ditambah nyeri di dada dan suhu tubuh meningkat yang berlangsung lama dan batuk lebih dari dua minggu, pemeriksaan yang lebih intesif perlu segera dilakukan.
Batuk lama atau batuk membandel adalah batuk yang terjadi lebih
dari 2 minggu. Penyebab batuk membandel yang paling sering didapatkan adalah proses
non spesifik atau karena alergi makanan. Manifestasi klinisnya berupa
keluhan batuk, pilek, tanpa atau dengan disertai sesak yang berulang. Keluhan
sesak ini biasanya terjadi pada penderita asma. Batuk lama karena alergi
biasanya batuk terjadi saat malam hari dan pagi hari atau batuk timbul saat
aktifitas seperti berlari, menangis atau tertawa keras. Biasanya keluhan
tersebut lama sembuhnya meskipun sudah diobati.
Sebenarnya tidak sulit untuk membedakan gangguan saluran napas
tersebut adalah infeksi saluran napas akut atau alergi. Tetapi kenyataannya
banyak kasus alergi seringkali diobati sebagai antibiotika atau dianggap
sebagai infeksi. Pada penderita alergi bila mengalami gangguan infeksi saluran
napas akut seringkali berkepanjangan. Pada penderita yang tidak mempunyai bakat
alergi mungkin infeksi itu hanya berlangsung 3 – 7 hari, tetapi pada penderita
alergi gejala berlangsung lebih dari 2 minggu. Penyakit infeksi saluran napas
yang disebabkan karena virus biasanya pada minggu ke dua biasanya fase
infeksinya telah membaik. Namun seringkali gejala gangguan saluran napas
berkelanjutan tetapi masuk dalam fase non infeksi.
PENCETUS ALERGI
Timbulnya gejala alergi bukan saja dipengaruhi oleh penyebab alergi, tapi juga dipengaruhi oleh pencetus alergi. Beberapa hal yang menyulut atau mencetuskan timbulnya alergi disebut faktor pencetus. Faktor pencetus tersebut dapat berupa faktor fisik seperti dingin, panas atau hujan, kelelahan, aktifitas berlebihan tertawa, menangis, berlari,olahraga. Faktor psikis berupa kecemasan, sedih, stress atau ketakutan.
Faktor hormonal juga memicu terjadinya alergi pada orang dewasa. Faktor gangguan kesimbangan hormonal itu berpengaruh sebagai pemicu alergi biasanya terjadi saat kehamilan dan menstruasi. Sehingga banyak ibu hamil mengeluh batuk lama, gatal-gatal dan asma terjadi terus menerus selama kehamilan. Demikian juga saat mentruasi seringkali seorang wanita mengeluh sakit kepala, nyeri perut dan sebagainya.
Faktor pencetus sebetulnya bukan penyebab serangan alergi, tetapi menyulut terjadinya serangan alergi. Bila mengkonsumsi makanan penyebab alergi disertai dengan adanya pencetus maka keluhan atau gejala alergi yang timbul jadi lebih berat. Tetapi bila tidak mengkonsumsi makanan penyebab alergi meskipun terdapat pencetus, keluhan alergi tidak akan muncul. Pencetus alergi tidak akan berarti bila penyebab alergi makanan dikendalikan.
Penyebab pertusis (batuk rejan) adalah Bordetella
pertusis atau Haemoephilus pertusis, adenovirus tipe 1,
2, 3, din 5 dapat ditemukan dalam traktus respiratorius, traktus gastrointestinalis
dan trakturs
Benito urinarius. Bordotella pertusis ini mengakibatkan suatu
bronchitis akut, khususnya pada bayi dan anak – anak kecil yang ditandai dengan
batuk paroksismal berulang dan stridor inspiratori memanjang, ” batuk rejan”.
Cara mengobati
1.
Obat sintetik
Penanganan pertama
bisa dengan membeli obat batuk di apotek terdekat dengan obat batuk bebas/bebas terbatas. pastikan cara pemakaian yang benar dengan menanyakan pada apotekernya.
·
Pengobatan batuk karena alergi :
1.Antihistamines (meringankan gejala gatal atau alergi dan hidung berair).
2.Decongestants (melegakan saluran napas dan membersihkan saluran hidung dari lender).
3.Nasal Nonsteroidal anti inflammatory medicines
4.Nasal steroids
2.Decongestants (melegakan saluran napas dan membersihkan saluran hidung dari lender).
3.Nasal Nonsteroidal anti inflammatory medicines
4.Nasal steroids
Penanganan
terbaik pada penderita alergi makanan adalah dengan menghindari makanan
penyebabnya. Pemberian obat-obatan anti alergi dalam jangka panjang adalah
bukti kegagalan dalam mengidentifikasi makanan penyebab alergi. Mengenali
secara cermat gejala alergi dan mengidentifikasi secara tepat penyebabnya, maka
gejala gangguan saluran napas non spesifik dapat dihindarkan.
· Pengobatan
Pertusis (Batuk Rejan)
Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit.
Mereka ditempatkan di dalam kamar yang tenang dan tidak terlalu tenang.
Keributan bisa merangsang serangan batuk. Bisa dilakukan pengisapan lendir dari
ternggorokan. Pada kasus yang berat, oksigen diberikan langsung ke paru-paru
melalui selang yang dimasukkan ke trakea.
Untuk menggantikan cairan yang hilang karena muntah dan karena
bayi biasanya tidak dapat makan akibat batuk, maka diberikan cairan melalui
infus. Gizi yang baik sangat penting, dan sebaiknya makanan diberikan dalam
porsi kecil tetapi sering. Untuk membasmi bakteri, biasanya diberikan
antibiotik.
1. Antibiotika
a. Eritromisindengan dosis 50 mg/ kgbb / hari dibagi dalam 4 dosis.
a. Eritromisindengan dosis 50 mg/ kgbb / hari dibagi dalam 4 dosis.
b. ampisilin
dengan dosis 100 mg / kg bb / hari, dibagi dalam 4 dosis.
c. Lain-lain : rovamisin, klotrimoksazol, kloramfenikol dan tetrasiklin.
c. Lain-lain : rovamisin, klotrimoksazol, kloramfenikol dan tetrasiklin.
2. Imunoglobulin.
3. Ekspektoransia dan mukolitik.
4. Kodein diberikan bila terdapat batuk-batuk yang hebat sekali.
5. Luminal sebagai sedative.
4. Kodein diberikan bila terdapat batuk-batuk yang hebat sekali.
5. Luminal sebagai sedative.
2.
Obat bahan alam
Untuk batuk kering:
·
Jeruk nipis
Ambil 1 buah jeruk nipis yang banyak airnya, peras dan tambahkan 2
sendok makan madu. Aduk lalu diminum dua kali sehari (pagi dan petang).
·
Belimbing wuluh
Ambil 10 buah belimbing wuluh, cuci bersih lalu ditumbuk halus. Tambahkan
1 cangkir air masak dan sedikit garam sedikit. Setelah diperas dan disaring,
minumlah dua kali sehari (pagi dan petang).
·
Kencur
Ambil 1 jari rimpang kencur (jangan dibuang kulitnya). Cuci bersih
dan langsung dikunyah halus dengan garam sedikit. Telan dan gelontor dengan
minum air hangat. Lakukan dua kali sehari.
·
Daun saga
Ambil 1 genggam daun saga beserta tangkainya dan 1 genggam daun
asam. Rebus dengan 3 gelas air bersih hingga menjadi 2 gelas. Diamkan sampai
menjadi dingin, saring dan minum dua kali sehari.
Sebagai ekspektoran (peluruh dahak):
·
Kapulaga
Seduh 5 g serbuk buah adas dengan secangkir air mendidih. Setelah
dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk merata, minum sekaligus.
Diminum dua kali sehari sampai sembuh.
·
Lidah buaya
Ambil 1 batang daun lidah buaya dihilangkan durinya. Cuci bersih
dan diparut, diperas, lalu diaduk dengan 6 sendok makan madu. Minum beberapa
kali.
·
Jahe
Ambil 1/2 ruas jahe dan tumbuk hingga halus. Tambahkan 2 gelas air
bersih lalu rebus sampai 1/2 jam. Minum rebusan 2 - 3 kali sehari.
Untuk sesak napas:
·
Patikan kerbau
Ambil segenggam herba patikan kerbau. Tambahkan air dan lumatkan.
Peras menjadi 1/2 mangkuk dan diminum.
·
Adas
Ambil 10 tetes minyak adas. Seduh dengan 1 sendok makan air panas.
Minum selagi hangat. Lakukan tiga kali sehari sampai sembuh.
Untuk batuk lebih dari 100 hari dan kering:
·
Bidara upas
Ambil 30 g
umbi bidara upas yang masih segar, dicuci dan diparut. Tambahkan 2 sendok makan
air masak. Saring lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Aduk kemudian diminum
tiga kali sehari.
Bila ingin meramu obat batuk herbal sendiri, kombinasikan
bahan-bahan yang dibutuhkan sehingga menjadi ramuan obat yang berguna sebagai
penekan batuk, pengurang sekresi bronkus, atau perangsang saluran napas dan
pendorong keluarnya dahak.
Cara mencegah
Pencegahan batuk pun dapat dilakukan secara aktif dan secara pasif.
Pencegahan
sebenarnya hal yang paling penting. Sejatinya, Ph darah kita selalu dalam
keadaan sedikit basa (7,35 - 7,45). Bakteri dan virus tak bisa aktif jika tubuh
bersifat basa. Bila di rumah Anda penyakit flu dan batuk tak pernah berhenti
mampir, sepertinya Ph tubuh keluarga Anda kebanyakan bersifat asam. Itu
sebabnya, daya tahan tubuh bisa turun. Bakteri dan virus juga berkembang.
Mengonsumsi
makanan yang sehat, dengan memperbanyak asupan buah dan sayuran, bisa
membantu menangkal serangan bakteri dan virus. Sebab, buah dan sayuran bersifat
netral dan basa. Makanan yang banyak mengandung vitamin C juga baik
untuk kesehatan. Lemon mengandung sekitar 80-90 mg vitamin C. Kandungan
antioksidan dalam lemon bisa menetralkan radikal bebas yang masuk ke tubuh
kita.
Menutupi hidung dan mulut dengan saputangan atau tisu saat batuk bisa
mencegah penyebaran virus ke orang lain. Biasakan mencuci tangan secara
teratur untuk melindungi diri. Tindakan itu juga berfungsi agar virus tidak
terkumpul di tangan dan menyebar ke orang lain lewat jabat tangan.
Secara aktif ialah dengan memberikan vaksin pertusis (untuk batuk rejan/pertusis) dalam
jumlah 12 unit dibagi dalam 3 dosis dengan interval 8 minggu. Penyelidikan
imunologis membuktikan seorang neonatus yang diberikan vaksin pertusis pada
umur 1 – 15 hari dapat membentuk antibodi. Oleh karena itu sebenarnya vaksin
pertusis telah dapat diberikan pada masa neonatus dan kemudian disusul dengan
pemberian vaksin
DPT.
|